Amplifier adalah perangkat penguat sinyal, dalam hal ini
amplifier yang akan dibuat adalah
amplifier
ruangan dengan daya 150 watt. Amplifier untuk ruangan yang sederhana
pada umumnya dilengkapi dengan pengatur nada (tone control) dalam 1 box.
Kapasitas daya untuk amplifier ruangan tidak perlu terlalu besar,
karena digunakan untuk menguatkan sinyal dalam suatu ruangan (rumah)
saja. Berikut adalah tahapan dalam
membuat amplifier.
Bagian Amplifier
Untuk membuat sebuah amplifier ruangan diperlukan beberapa kit atau rangkaian sebagai berikut :
- Power Amplifier
- Tone control
- SpeakerProtektor
- Power Supply
- Box Amplifier
1. Power Amplifier
Power amplifier yang dipilih adalah power
amplifier OCL 150 watt. Kit power amplifier 150 watt terdapat banyak
jenis di toko elektronika, oleh karena itu perlu dipilih yang baik.
Power amplifier OCL 150 watt memiliki daya atau power yang lebih dari
cukup untuk menguatkan sinyal audio dalam sebuah ruangan. Berikut adalah
contoh kit power amplifier OCL 150 Watt.
Kit Power Amplifier OCL 150 Watt
Skema rangkaian power OCL 150 watt diatas
menggunakan transistor power TIP3055 dan TIP2955, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada skema rankaian power amplifier OCL 150 watt berikut :
Rangkaian Power OCL 150 Watt
Rangkaian power amplifier OCL 150 watt
diatas adalah skema untuk 1 sisi atau chanel, dalam kit power OCL 150
watt diatas merupakan gabungan 2 buah rangkaian power OCL 150 watt
tersebut karena kit tersebut stereo.
2. Tone Control
Tone control yang dapat dipasangkan
dengan power amplifier OCL 150 watt ada banyak jenis, yang paling
sederhana dan memiliki kualitas yang bagus salah satunya tone control 4
transistor. Tone control 4 transistor ini dipilih karena sistem pengatur
nadanya baxandall dan tegangan kerja tone control sama dengan tegangan
power amplifier, sehingga tidak perlu power supply tambahan,selain itu
tone control ini murah. Berikut kit tone control 4 transistor tersebut.
Tone Control 4 Transistor
Skema rangkaian tone control 4 transistor diatas adalah sebagai berikut.
Rangkaian Tone Control 4 Transistor
3. Speaker Protektor
Speaker protektor adalah rangkaian yang
berfungsi untuk melindungi load speaker dari lonjakan tegangan pada
output power amplifier. Pada prinsipnya speaker protektor bekerja dengan
menunda waktu interkoneksi antara speaker dengan power amplifier,
sehingga lonjakan tegangan power OCL pada saat pertama kali dihidupkan
tidak tersalurkan ke speaker. Speaker protektor yang baik selain dapat
menunda waktu terhubungnya speaker juga harus dapat memutus dengan cepat
apa bila terdapat sinyal DC pada output power amplifier. Berikut kit
speaker protektor yang dapat digunakan.
Kit Speaker Protektor
Kit speaker protektor diatas adalah
stereo,sehingga jalur output dari power ampliifer OCL 150 watt diatas
langsung dihubungkan ke input speaker protektor. Berikut adalah skema
rangkaan speaker protektor diatas.
Skema Rangkaian Speaker Protektor
4. Power Supply
Power supply yang diperlukan untuk membuat amplifier
ini adalah power supply simetris dengan kapasitas arus minimal 5 Ampere
dan tegangan output simetris 25 – 32 volt. Untuk transformator
sebaiknya dipilih yang berkualitas karena transformator yang tidak bagus
pada umumnya dapat menyebabkan noise (dengung) dari gelombang
elektromagnetik transformotor tersebut. Selain itu sebaiknya dipilih
transformator yang menyediakan terminal extra 500 mA atau 1 A untuk
memberikan supply tegangan ke speaker protektor dan kipas.
Kit Power Supply Amplifier
Untuk bagian kit power supply yang perlu
diperhatikan adalah kapasitas kapasitor (elco) dan kapasitas arus dioda
bridge. Hal ini karena apabila kurang besar maka akan terjadi drop
tegangan pada saat amplifier mereproduksi nada bass.
Rangkaian Power Supply Amplifier
Cara Merakit Amplifier
Cara merakit amplifier
dalam sebuah box yang perlu diperhatikan adalah tata letak kit power
amplifier terhadap transformator power supply,kipas dan kit yang lain
karena menentukan jalur kabel dan sirkulasi udara dalam box.
- Posisi transformator perlu diperhatikan karena memancarkan gelombang elektromagnetik disekitar trsformer, selain itu berat.
- Posisi kit power amplifier terhadap kipas, hal ini penting karena
kipas berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara, sehingga komponen yang
menimbulkan panas seperti transisto power amplifier dan transformator
sebisa mungkin mendapat prioritas mendapat sirkulasi udara yang lancar.
- Posisi tone control sebaiknya terlindung dari pengaruh
elektromagnetik dari transformator (terutama bagian input), hal ini
bertujuan agar tidak terjadi dengung karena efek elektromagnetik.
- Jalur kabel input sebisa mungkin dijauhkan dari transformer dan
menggunakan kabel coaxial aar gelombang elektromagnetik dari luar tidak
mengenai sinyal input amplifier.
- Sistem grounding dalam rangkaian sebaiknya dihubungkan ke box,
kecuali ground untu speaker protektor jangan sampai terhubung dengan
ground rangkaian power amplifier, hal ini bertjuan agar speaker
protektor dapat mendeteksi sinya DC dari output power amplifier dengan
baik.
Setelah proses perakitan selesai,
sebaiknya amplifier ruangan tersebut di test dengan dinyalakan tanpa
terhubung dengan speaker dan sinyal input, pastikan semua temperatur
komponen normal dan jangan lupa mengukur jalur output speaker amplifier
dengan mutlimeter VAC (harus 0 volt) pada saat tanpa sinyal dan tidak
ada tegangan DC pada terminal output. Setelah semua normal silahkan
sihubungkan ke loaud speker dan diberikan sinyal audio pada
amplifier yang baru kita buat.
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/amplifier-ruangan-150-watt/
0 komentar :